Brother Complex ( part-2 )

Cast :
Park Jung Soo a.k.a Leeteuk superjunior
Lee hyukjae a.k.a Eunhyuk superjunior
Park Jaemin a.k.a Ziizah Changtaemin
Kim Jun Ra a.k.a Raras Junsu



Sesampainya di cafe tempat aku dan Jun ra janjian, aku dan hyukjae oppa mencari Jun ra.
“ada dimana temanmu itu?” tanya hyukjae oppa padaku
“mollayo. Aku juga sedang mencarinya oppa.” Aku mencari-cari Jun ra
-Sorry-Sorry-Sorry-Sorry, Naega-Naega-Naega meonjeo
Nege-nege-nege ppajyeo, Ppajyeo-ppajyeo beoryeo baby-



Aku merogoh saku celana jeans ku, ku ambil ponselku dan ada panggulan dari Jun ra.
“yoboseo. Jun ra-ah jigum odisoyo?”
“aku sudah ada di cafe. Aku ada di meja paling ujung sebelah kiri, dekat jendela.”
“ohh.. aku sudah melihatmu.”
Kami saling melambaikan tangan. Lalu ku tutup flip ponselku.
“ayo oppa” ajakku
Ternyata Jun ra sudah memesankan kami minuman.
“jaemin-ah kenapa kau terlambat?” tany jun ra
“biasalah jungsoo oppa. Dia menyuruh hyukjae oppa untuk mengantarku.” Jelasku kepada Jun ra. “ya kan Oppa?” aku meyakinkan
“jaemin-ah apa kau tidak mau memperkenalkan temanmu denganku dulu.” Bisik hyukjae oppa.
“oh ya Jun Ra-ah perkenalkan ini Hyukjae oppa-dan oppa ini temanku Kim Jun Ra.” Aku memperkenalkan mereka berdua.
“Bhanggapseumnida Jun ra-ssi.” Sapa hyukjae oppa
“oh jadi ini hyukjae oppa yang sering kau ceritakan Jaemin. Nado Bhanggapseumnida. Sebaiknya aku memanggilmu apa?” tanya Jun ra polos
Aku melototi Jun ra lalu tersipu malu.
“sama saja seperti Jae min. Panggil saja aku hyukjae oppa.”
“oh Ne. Hyukjae oppa.” Jun ra tersenyum
“jun ra-ah hal penting apa yang ingin kau bicarakan?” tanyaku serius
“kemarin, aku melihat Yoona onnie jalan dengan namja lain. Mereka terliihat sangat mesra.” Jelas Jun ra
Aku dan Hyukjae oppa saling berpandangan
“pantas saja kemarin hyung terlihat sedih. Ternyata Yoona benar-benar lebih memilih siwon hyung daripada namjachingunya sendiri.” Kata hyukjae oppa
“mwo?” aku dan jun Ra terbelalak bersamaan.
“jadi jungsoo oppa diduakan?” nada suara Jun Ra tampak tak terima
“benar – benar yeoja tidak benar Yoona onnie itu. Sudah akhir-akhir ini dia merebut oppa dari ku. Sekarang dia menduakannya!” aku mengepalkan tanganku. Aku benar2 tidak terima oppau disakiti.
“tenanglah jaemin. Nanti aku akan bicara pada Yoona.” Agi –lagi hyukjae oppa berhasil menenangkanku.
“Ne jaemin-ah jangan emosi dulu.” Jun ra menggenggam tanganku menenangkanku.
“gomawo oppa, jun ra-ah.” Aku meminum jus yang ada dihadapanku.
“oh ya Jun Ra-ah tadi Jungsoo oppa menanyakan kabar mu, dan menanyakan kenapa kau tidak pernah main ke rumah lagi.” Aku melanjutkan
Wajah Jun ra memerah sesaat. “kau bilang apa?” tanyanya padaku
“patah hati.” Jawab ringan dan membuat Jun ra tersedak.
“MWORAGO??” jun ra terbelalak.
Aku hanya terkekeh berhasil menggodanya.
“oh ya maksud perkataanmu patah hati itu apa jaemin?” tanya hyukjae oppa bingung
“Jun ra kan dulu dekat dengan Jungsoo oppa tapi karena..” belum selesai aku menceritakan pada hyukjae oppa, Jun ra membekap mulutku dengan tangannya.
“YA! Jaemin-ah janga cerita didepanku aku malu! Jun ra memanyukan bibirnya.
Aku dan hyukjae oppa tertawa melihatnya seperti itu.
Kami bertiga mengobrol banyak dan tiba-tiba
-Sorry-Sorry-Sorry-Sorry, Naega-Naega-Naega meonjeo
Nege-nege-nege ppajyeo, Ppajyeo-ppajyeo beoryeo baby-

Poselku berdering saat aku buka flip ponselku, panggilan dari Jungsoo oppa.
“Ya! Jaemin-ah kenapa kau lama sekali?” suara dari seberang membuatku pening seketika.
“aku masih ada di cafe dekat sekolah oppa.” Jawabku
“masih dengan Hyukie kan?” tanyanya menyelidik
“Ne oppa. Ohya oppa tadi kau menanyakan Jun ra. Ini orangnya ada didepanku.” Aku menyerahkan poselku ke Jun ra. Jun ra hanya memelototiku.
Wajah Jun ra benar-benar seperti kepiting asam manis saat menerima telepon dari Jungsoo oppa. Aku hanya terkekeh melihatnya.
“haaiisst.. kau ini jaemin!!” jun ra telah selesai menerima telepon dari jungsoo oppa. Dan mengembalikan ponselku.
“tapi kau bahagiakan?? Hahaha” aku meledeknya
“oohh.. aku mulai paham. Jadi Jun Ra..” Hyukjae oppa mengangguk-angguk paham.
“puas kau jaemin-ah..” habis kesabaran jun ra.
“miane chingu. Sekarang jangan kau ulangi kepaboanmu yang seperti dulu. Selagi oppa sendiri.” Nada ku serius.
“tapi aku tidak mempunyai kepercayaan diri jaemi-ah.” Jun ra merendah
“jangan begitu. Bagaimana pun kau dan oppa sempat dekatkan?” terangku
Karena hari makin sore, aku dan hyukjae oppa memutuskan untuk pulang.
“Annyeonghi Gyeseyo(selamat tingga)” aku dan hyukjae oppa berpisah dengan Jun ra.
“Annyeonghi Ghaseyo(selamat jala)” kata jun ra.
^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^
Sesampainya dirumah.
Saat malam hari
Waktu menunjukkan pukul 21.00
“oppa kenapa kau tidak mau bercerita tentang masalah mu dengan Yoona Onnie?” setelah mandi aku berada di ruang keluarga bersama jungsoo oppa.
“gwenchana. Karena orang yang benar2 oppa cintai bukan yoona onnie.” Jawabnya ringan
“tapi kenapa oppa sampai mau mengantarnya kemanapun dia mau?” tanyaku heran
“hanya karena aku melampiaskan perasaan ku yang tidak tersampaikan. Karena yeoja yg oppa cintai sepertinya tidak membalas perasaan cinta oppa.” Oppa menjelaskan panjang lebar.
“tapi bukannya yoona onni orang yang oppa suka sejak SMA?” tanyaku heran
“Ne. Tapi perasaan itu hilang saat seseorang mengisi kekosongan hati oppa.” Jawabnya ringan
“siapa orang beruntung itu oppa, apa aku mengenalnya?” tanyaku polos.
“sangat mengenalnya.” Jawaban oppa sudah cukup membuatku tahu.
“sudahlah. Oppa mau tidur dulu.” Oppa menuju kamar tidurnya
“Jhaljhayo(selamat tidur) oppa.” Kata ku. Oppa hanya membalasnya dengan lambaian tangan.
Lalu aku melenggang menuju taman belakang rumahku.
Aku melihat hyukjae oppa ada ditaman melihat kearah langit.
“oppa..” aku membuyarkan lamunannya.
“oh jaemin. Kau belum tidur?” kata hyukjae oppa sambil mengerjap
“belum bisa tidur oppa. Oppa sendiri?” tanyaku
“sama aku baru ingat kalau Jungsoo hyung pernah cerita kalau dia menyukai yeoja selain yoona.” Cerita hyukjae oppa
“ne oppa baru saja cerita padaku saat aku bertanya tentang masalahnya.”
“jadi mereka berdua sama-sama tidak ada yang mau menyatakan perasaannya?” hyukjae oppa menyimpulkan.
“aku rasa begitu oppa.” Jawabku ringan
“padahal mereka sudah saling melengkapi.” Oppa menyimpulkan lagi
“ne..” aku menghela napas dan sedikit menggigil
Hyukjae oppa memakaikan jaketnya ke tubuhku, dan merapatkan posisinya dengan ku.
“OMO!!” aku membatin. Jantungku berdegub keras sekali dan aku merasa sangat nyaman dengan keadaan ini. aku rasa aku mulai mencintai Hyukjae oppa.
“jaemin-ah aku tidak mau mengulangi kepaboan hyung.” Hyukjae oppa menatap ku dalam.
“maksud oppa?” tanyaku
“jaemin-ah saranghaeyo.” bisik hyukjae oppa.
“A..?” aku benar2 tidak bisa mengendalikan degupan jantungku.
“Ne. Nan chongmal saranghae. Aku sudah menyukaimu sejak aku menjadi sahabat hyung” Ucap hyukjae oppa
“uuhhmm..” aku masih membisu. Ini kenyataan atau hanya mimpi?
“tapi kalau kau belum mau menjawabnya sekarang tidak apa2 jaemin. Aku akan menunggu asal jangan terlalu lama.” Kata hyukjae oppa sambil menatap langit.
“kau tidak perlu menunggu terlalu lama oppa. Nado saranghae.” Jawab ku sambil tersipu malu.
“JADI..” wajah hyukjae oppa mengembangkan senyuman yang aku sukai.
Aku hanya tersenyum, lalu hyukjae oppa memelukku erat. “saranghae chagiya.” Hyukjae oppa membelai rambutku
^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^
Jun Ra ( POV )
“yoboseyo. Jun ra- ah tolong kau ke taman kota. Ada suatu hal yang sangat penting. Cepatlah.” Jaemin meneleponku dengan nada panik.
“apa yang terjadi pada sahabat terbaikku ini?” gumamku panik.
Aku berlari menuju taman kota yang kebetulan dekat dengan rumahku.
Aku belari panik mencari-cari Jaemin.
“jaemin-ah kau ada dimana?” aku bergumam panik. Sampai seseorang mengagetkanku dengan menggenggam pundakku.
“OMO!!” aku terjingkat. Dan makin kaget saat melihat sosok berrambut coklat dihadapanku.
“Jun Ra-ah miane..” kata orang itu
“oppa tidak ada yang harus di maafkan maupun memaafkan. Permisi oppa aku harus mencari Jemin.” Aku berusaha menghindar dari Jungsoo oppa.
“andwae..” jung soo oppa menarikku kedalam pelukannya
“jangan pergi lagi dariku Jun ra-ah. Aku tidak mau kehilangan kau sekali lagi. Bahkan untuk selamanya.” Bisik oppa yg masih memelukku
“tapi oppa..” aku tidak sanggup melanjutkan perkataanku. Aku meneteskan air mata.
“Saranghae Jun ra-ah. Selama ini orang yang aku cintai adalah kau, bukan Yoona. Yoona hanya pelampiasanku karenamu.” Jungsoo oppa melepaskan pelukan kami, dan menatapku dalam.
“Nado saranghae oppa.” Oppa kembalu memelukku. Aku pun membalasnya.

“Akhirnya.. cinta dua insan yang tak terungkap selama bertahun-tahun, terungkap juugaa..” tiba2 Jaemin muncul bersama Hyukjae oppa.
“chagi.. kita sudah berhasil..” kata hyukjae oppa mesra kepada jaemin.
“MWORAGO?? YA!! HYUKIE.. SEJAK KAPAN KAU MEMANGGIL DONGSAENGKU DENGAN PANGGILAN CHAGI ?!?” jungsoo oppa melotot ke arah hyukie oppa.
“miane hyung. Aku tidak mau menahan perasaan cinta nanti aku jadi seperti hyung.” Hyukie opp tertawa lepas.
“sedahlah oppa kau kan sudah punya Jun ra. Biarkan aku sama Hyukjae oppa saja.” Jaemin juga tertawa lepas.
“jaemin-ah kau sepertinya sudah tertular hyukie..” ledek jungsoo oppa.
Kami berempat tertawa bersama. .

The end. ^^

Comments

Popular posts from this blog

Campus Housing