[FANFICTION] How Can I..... (part - 1)
cast :
- Shim Changmin
- Han Ah Rin
- Jung Yunho
- Park Junra
Akhirnya kurang satu minggu lagi aku bisa mengunjungi nenek. Aku harap liburanku nanti akan mengagumkan. Aku sudah rindu nenekku. Karena terakhir aku bertemu nenek adalah saat aku kelas 3 SD. Dan sekarang, aku sudah menjadi seorang mahasiswi yang menempuh studi di salah satu perguruan tinggi di Surabaya. Kenapa aku sangat senang bisa bertemu dengan nenekku? Ya itu berarti aku akan ke Seoul. Ibuku adalah wanita keturunan indonesia dan Korea. Ya kakek dan nenekku adalah pasangan beda kewarganegaraan. Kalu diperjelas lagi akan lebih panjang ceritanya hehehe.
Akhirnya kurang satu minggu lagi aku bisa mengunjungi nenek. Aku harap liburanku nanti akan mengagumkan. Aku sudah rindu nenekku. Karena terakhir aku bertemu nenek adalah saat aku kelas 3 SD. Dan sekarang, aku sudah menjadi seorang mahasiswi yang menempuh studi di salah satu perguruan tinggi di Surabaya. Kenapa aku sangat senang bisa bertemu dengan nenekku? Ya itu berarti aku akan ke Seoul. Ibuku adalah wanita keturunan indonesia dan Korea. Ya kakek dan nenekku adalah pasangan beda kewarganegaraan. Kalu diperjelas lagi akan lebih panjang ceritanya hehehe.
Aku masih berangan – angan bagaimana keadaan disana
sekarang? Pasti sangat berbeda mengingat perkembangan negara itu sangatlah
pesat. Waktu seminggu ini terasa masih lama. Karena aku benar – benar tidak
sabar menunggu keberangkatanku. Aku sama sekali tidak mengkhawatirkan kemampuan
bahasa koreaku yang yah tidak terlalu lancar ini.
Seminggu yang akan datang
“kak ayo cepat..”
“iya sebentar lagi.. yak aku siap.”
Akhirnya waktu yang di tunggu Zizi pun datang. Dia dan
keluarga besiap berangkat menuju Seoul.
“heem ibu benar – benar sudah tidak sabar bertemu
dengan nenek kalian.” Ibu memulai pembicaraan di mobil.
“ya apalagi aku. It gonna be a great holiday.” ceria Zizi.
“kira – kira siapa yang akan menjemput kita bu?” tanya
Dilla si Adik.
“mungkin sachon kalian.” Jawab ibu.
Selang waktu 8 jam perjalanan akhirnya mereka sampai
di Gimpo airport. Meskipun dalam keadaan yang sangat lelah Zizi tidak
kehilangan semangatnya dan masih ceria.
“noona..” seorang laki –laki setengah baya melambaikan
tagan ke arah keluarga zizi.
“nae dongsaeng..” balas ibu.
“waa bogoshipta noona..” sachon memeluk ibu mereka. “waa.
Hyung..” sachon ganti memeluk ayah
“ini pasti Zizi dan Dilla.” Sachon mengacak puncak
kepala mereka berdua.
“tunggu apa tadi sachon bilang? Dia menyebut namaku
denga jija?” bisik Zizi ke adiknya
“itu mungkin logatnya kak. Ish kebanyakan protes”
jawab si Adik
Sambil berjalan mereka semua
mengobrol dan disela zizi. Dia minta izin ingin ke toilet
“kyaa ...” teriak lautan manusia di bandara yang sama.
Situasi ini sontak membuatku kebingungan melihatnya. Tapi
biarlah aku tidak terlalu peduli.
setelah keluar dari kamar mandi, karena terburu – buru
aku menabrak seorang laki – laki berperawakan tinggi dan memakai kacamata hitam
plus masker sehingga wajahnya tidak terlihat.
Laki – laki itu hanya menunduk dan mengucap maaf lalu
berlari ke kamar mandi.
Aku yang emlihatnya hanya bisa membalas kata maaafnya
dan hanya bisa melihatnya terheran – heran.
“wah orang itu tinggi sekali. Tapi kenapa
penampilannya seperti itu ya?” gumamku
“ah sudahlah lupakan.” Aku kembali ke rombongan keluargaku ._.
Akhirnya aku sampai di rumah nenekku. Kalau tidak
salah bahasa Korea nenek adalah halmoni. Ya dangan percaya diri aku memeluk
nenekku dan memanggilnya halmoni. Seisi rumah terkejut. Mereka kaget karena aku
bisa mengucapkan sedikit bahasa Korea. Maklum aku sudah lama sekali tidak
kesini. Dan mereka semua mulai memanggilku dengan nama Koreaku yang sangat aku
sukai “Ah Rin. Han Ah Rin”. Cantik bukan :P
Keesokan harinya aku diajak sepupuku berjalan – jalan
keliling Seoul. Ya kami hanya berdua ayah, ibu dan adikku pergi bersama sachon
dan halmoni. Aku pergi ke namsan Tower wah benar – benar takjub aku saat sampai
disana. Setelah berkeliling kami kembali pulang.
Selama disini aku sangat dekat dengan sepupuku karena
kita seumuran, dia banyak bercerita tentang korea dan dia bercerita apakah aku
ingat dengan tetangga sebelah rumah kami. Tentu aku tidak bisa mengingatnya
dengan jelas. Karena waktu itu aku hanya anak kelas 3 SD.. sepupuku bilang dia
sekarang sudah menjadi artis papan atas Korea Selatan bahkan Jepang. Aku hanya
bisa takjub. Apa iya aku dulu punya teman yang sekarang sudah seperti itu. Sepupuku
bilang aku dan dia dulu sangat dekat karena dia lebih tua 5 tahun dari usiaku.
“memang siapa namanya?” tanyaku dalam bahasa korea
“kau dulu tidak memanggilnya dengan sebutan nama
aslinya tapi dengan sebutan.” Jelas sepupuku
Aku mencoba mengingat – ingat masa – masa itu. Tapi
apa boleh buat aku tetap tidak bisa mengingatnya. Tetapi aku ingat akan suatu
benda yang selalu aku bawa, benda yang bisa menenangkanku saat aku sedih. Yaitu
kalung dengan liontin huruf “C”. Aku ingat kalung itu ibu yang berikan padaku
saat kami sekeluarga pindah ke Surabaya. Tapi ibu tidak bilang kalung itu dari
siapa hanya saja bilang kalung ini jangan sampai hilang karena sangat berharga.
“Ah Rin-a..” sepupuku mengagetkanku
“ah.. aeh ne. Sudahlah itu hanya masa lalu dan pasti
dia sudah tidak mengingatku.” Jawabku sambil melihat kalung itu.
“benar juga katamu..” jawab sepupuku
“oh ya kau bilang dia seorang artis besar. Apa kau
salah satu fansnya?” tanyaku
“tidak aku bukan fansnya melainkan aku ini salah satu
kru mereka.” Jawab Jun Ra sepupuku.
“mwo? Berarti kau dekat juga dengannya?” tanyaku
shock.
“ani.. aku profesional dalam hal pekerjaan. Oh ya apa
kau mau ikut denganku besok?” jawabnya
“odiessoyo?” tanyaku
“besok ada Dream Concert. Dan aku ikut serta menjadi kru”
jelas jun ra
“baiklah aku ikut. Berarti besok posisi kita di
backstage?” kataku
“jelas.” Jawabnya singkat. Lalu dia terlelap
Aku hanya bisa menghela napas dan
masih tepikir dengan namja masa laluku itu.
Keesokan harinya di stadion tempat backstage Dream Concert. Aku benar benar kagum melihat antusiasme ribuan penonton yang sudah datang padahal konser masih lama mulainya. Mataku langsung melihat ke arah kelompok penonton yang mendominasi stadion semuanya membawa Lightstick berwarna merah sehingga terlihat seperti lautan merah. Dan aku melihat banner bertuliskan “東方神起 U – Know & Max”.
Belum selesai aku terkagum dengan
antusian penonton yang begitu hebat, aku berdecak kagum meluhat paa bintang
tamu konser ini. Aku tau mereka semua adalah Kpop star tapi aku tidak seberapa
mengenal mereka. Aku melihat Jun Ra yang sibuk dengan pekerjaannya. Aku tahu
ternyata Jun Ra sebagai kru Wardrope dari TVXQ. Mataku tidak lepas pada dua
namja tinggi dan penuh kharisma dengan tuxedo hitam yang menawan dan aku tahu
mereka TVXQ. Aku lihat Jun Ra menyiapkan 2 stel tuxedo untuk mereka. Sepintas
aku teringat obrolanku dengan Jun Ra semalam. Apa salah satu dari mereka itu
namja masa kecilku? rasanya kakiku lemas seketika. Aku hanya bisa memandangi
mereka denga penuh kagum sampai salah satu dari mereka melihat kearahku juga
saat mereka bersiap – siap. Saat itu juga rasanya aku kejatuhan langit karena
shock. Ya tuhan kenapa namja tinggi itu melihat ke arahku. Dan dia juga
mengernyitkan dahinya. Setelah melihat kearahku dia memanggil Jun Ra dan
berbicara beberapa hal yang aku sendiri tidak tahu.
Aku hanya bisa berpura – pura meniup
kopi yang daritadi sudah dingin aku biarkan ini.
Sampai tiba waktunya mereka berdua
tampil. Saat itu juga Jun Ra menghampiriku. “apa kau ingat sekarang?” tanyanya
“ingat apa?” tanyaku kembali
“itu yang aku ceritakan semalam. Apa
kau benar – benar tidak mengenali Changmin-ssi?” tanyanya
“Changmin?” tanyaku.
“iya. Dan aku rasa dia ada kontak
batin denganmu.” Kata Jun Ra sambil memandang kearah panggung.
Kepalaku sontak ikut melihat
penampilan TVXQ. “kontak batin apa maksudmu?”
Dengan sabar Jun Ra menjawab “kau
tahu dia memanggilku kan. Dia memanggilku dan tanya kamu itu siapa?” kebetulan
yang aneh bukan?”
“lalu kau jawab apa?”
“jelas kau sepupuku pabo.” Jun Ra
mencubit pipiku. Aku hanya bisa mengaduh.
Aku berhenti bertanya karena aku tahu
setelah itu mereka tampil.
Setelah konser selesai semua artis
berkumpul di backsatge dan bersalama. Lalu kembali ke ruang make up masing –
masing.
Daripada aku hanya melihat Jun Ra
bekerja lebih baik aku membantunya dan dia mengizinkanku. Aku lihat dua artis
itu sudah berganti memakai tuxedo hitam kembali. Semua kru berkumpul beserta duo TVXQ dan
saling berjabat tangan dan saling menuduk tanda konsernya sukses. Lalu salah
satu dari duo TVXQ menghampiri Jun Ra lagi, dan posisiku ada disamping Jun Ra.
“ini sepupumu?” tanyanya
“ne Changmin-ssi.” Jawab Jun Ra
“annyeong haseyo. Han Ah Rin imnida” Aku
menunduk dan dibalas oleh Changmin
“Ya tuhan apa iya waktu kecil kami
saling kenal dan dekat? Rasanya mustahil.” gumamku
Another P.O.V
Pertama kali aku melihat yeoja itu
aku rasa pernah bertemu dengannya tapi dimana aku juga tidak tahu. Apa iya aku
pernah bertemu dengannya karena Ju Ra bilang dia sepupunya dari jauh berarti
bukan dari Korea kan. Bagaimana bisa aku pernah bertemu dengannya? Ini hanya
perasaanku saja.
“ya changmin-a” Yunho hyung
menyadarkanku
“ne hyung”
“jadi kau tidak mendengarkanku
bicara?” yunho hyung geram
“mianhae hyung aku tidak mendengarnya”
jawabku tidak enak
“kau ini kenapa, aku rasa setelah
bertemu dengan sepupu Jun Ra kau jadi melamun?” heran yunho hyung
“nado molla, pertama aku lihat dia
aku merasa kami pernah bertemu. Hanya saja aku sendiri tidak tahu kapan. Rasanya
kami sangat dekat.” Paparku
“bagaimana bisa kau pernah bertemu
dia. Sedangkan Jun Ra bilang dia sepupunya dari jauh. Siapa tadi namanya?”
tanya yunho hyung
“Han Ah Rin. Entahlah hyung mungkin
ini perasaanku saja.” Lalu aku terlelap karena sangat lelah
CEO perusahaan kami memberi waktu
libur sebelum comeback. Ya aku gunakan waktu luang yang langka ini untuk pulang ke rumah. Bagaimana
tidak 3 bulan full aku dan Yunho hyung berada di jepang untuk “2012 Tone Live
Concert”. Begitu juga Yunho hyung juga akan pulang ke rumah keluarganya di
Gwangju.
Sesampainya aku di rumah keluargaku,
aku benar – benar merindukan suasana rumah dan suasana sekitar rumah kami ini. Begitu
Eomma sudah menyiapkan banyak sekali makanan. Eommaku sangat tahu kalau aku
sangat suka makan dan keadaanya aku sekarang sudah lapar >.<
Setelah selesai makan aku banyak
ngobrol dengan aboji tentang banyak hal. Di belakang rumah kami ada sebuah taman umum
yang dulu aku sangat sering kesana. Aku ingin sekali ke tempat itu tapi itu kan
tempat umum akan berbahaya jika aku kesana sore hari begini.
# # # # # # # # # #
Ah Rin P.O.V
Karena susah tidur, aku putuskan
untuk berjalan – jalan di sekitar rumah nenek. Meskipun waktu menunjukkan jam
11 p.m tak apa lah aku yakin akan baik – baik saja.
Saat aku jalan ke belakang rumah, aku
melihat ada taman. Taman yang satu – satunya aku ingat saat aku kecil sering ke
taman ini. Aku duduk di bangku taman dan menikmati sejuknya angin malam
sendirian. Entah tak ada rasa cemas sedikitpun meski aku hanya seorang diri
disini sampai aku melihat sosok namja tinggi dari arah kegelapan. Ini sudah tengah malam. Kenapa masih ada
orang yang berkeliaran di taman. Atau itu bukan manusia? Aku cepat cepat
menghilangkan pikiran negatifku. Tapi kenapa orang itu makin mendekat ke
arahku? Aku meringkuk ketakutan. Kakiku terlalu kaku untuk pergi meninggalkan
taman ini.
“nu nu nu nuguseyo?” tanyaku parau. Namja
itu tidak menjawab membuatku semakin takut.
Tbc..
iiih Junra itu jadi kru aja kok sombong banget.
ReplyDeleteemang beneran ga bisa pacaran d situ junta. T___T
Zizi?? ahahaha knp ga aan aja?
heyaak aan gak keren pol pek..
ReplyDeleteehhm liat aja nanti junranya gimana hihihi
makasi uda comment *lempar kolor junsu*